Ani Purwaningsih
10209853
3EA11
Softskill Bahasa Indonesia
SILOGISME DAN PENALARAN
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme di susun dari dua proporsi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan)
Penyusunan/penarikan kesimpulan dapat di lakukan dengan 2 cara yaitu :
a. Cara deduktif adalah cara penyusunan/penarikan kesimpulan dengan metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus untuk menentukan hukum (faidah) yang umum
Contoh :
Pak Maman S.Pd, guru bahasa inggris kelas 1 Elektronika A (1EA), sedang memeriksa hasil ulangan tentang reading. Setelah memeriksa ternyata Burhan, Taufik, Halim dan Rudi mendapat nilai 9. Siswa yang lain mendapat nilai 7. Hanya Dodo yang mendapat nilai 6 dalam kelas itu. Maka, bisa di katakan bahwa siswa kelas 1EA cukup pandai dalam pelajaran bahasa inggris tentang reading
Keterangan :
a) Nilai yang di peroleh Burhan, Taufik, Halim, Rudi, Dodo dan siswa lain adalah peristiwa khusus
b) Peristiwa khusus itu kita hubung-hubungkan dengan penalaran yang baik
c) Kesimpulan yang kita peroleh ialah bahwa siswa kelas 1EA bisa dikatakan cukup pandai dalam pelajaran bahasa inggris
Dalam penarikan kesimpulan diperlukan penalaran yang baik. Penalaran adalah proses menghubungkan data sehingga sampai pada kesimpulan atau pendapat
Penalaran pada penarikan kesimpulan yang bersifat induktif terdiri dari 3 macam :
1. Generalisasi = umum
2. Analogi = perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda
3. Hubungan sebab-akibat
Contoh tentang nilai reading siswa kelas 1EA diatas adalah contoh dari generalisasi. Adapun akurasi generalisasi tergantung kepada cara kita memilih data atau peristiwa khusus, yaitu apakah data yang kita pilih itu merupakan contoh yang baik, bagi jenis data yang kita hadapi, kemudian jumlah data yang kita pilih cukup atau tidak. Semakin banyak tentu saja semakin baik.
a. Cara Induktif
Adalah cara pengambilan keputusan / penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum kepada yang khusus. Dalam penarikan kesimpulan yang bersifat deduktif, kita tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta, yang perlu adalah suatu proporsi yang bersifat mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan proporsi umum
· Premis adalah pernyataan yang mendasari penalaran untuk menarik kesimpulan
Silogisme terdiri dari tiga proporsi, yaitu premis mayor, premis minor dan konklusi (kesimpulan)
Contoh :
Premis mayor = Guru adalah manusia bijaksana
Premis minor = Suyatna adalah seorang guru
Kesimpulan = Sebab itu, Suyatna adalah seorang yang bijaksana
Premis mayor = Semua siswa SMK adalah siswa yang disiplin
Premis minor = Marjuki adalah seorang siswa SMK
Kesimpulan = Sebab itu, Marjuki adalah seorang siswa yang disiplin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar