ANALISIS JURNAL 1
1) Judul, Pengarang, Tahun :
Kesenjangan Gender pada Beberapa Indikator Mutu dan Relevansi Pendidikan di Provinsi Bali, Ni Luh Arjani, 2007
2) Tema :
Siswa putus sekolah
3) Latar Belakang Masalah :
Kondisi kemiskinan penduduk yang masih relative muncul di beberapa kabupaten/kota di Bali seperti di Kabupaten Buleleng dan Karangasem secara umum cukup mempengaruhi tinggi rendahnya angka putus sekolah.
4) Masalah :
Indikator seperti kelayakan guru menurut tingkat pendidikannya, angka mengulang kelas, angka putus sekolah, dan angka kelulusan siswa masih nampak terjadi kesenjangan gender secara relatif di bidang pendidikan
5) Tujuan Penelitian :
Untuk mengetahui penyebab terjadinya angka siswa putus sekolah yang di dukung oleh factor tenaga kerja pendidik
6) Metodologi Penelitian :
Ø Data primer :
7) Hipotesis :
Bahwa secara umum angka putus sekolah lebih banyak dialami oleh laki-laki dibandingkan perempuan
8) Rekomendasi dan Implikasi :
Tingkat kelulusan siswa dapat dikatakan relatif bagus karena secara umum pada tahun 2006 kelulusan siswa SD, SMP dan SMA mencapai angka di atas 99,0% dan jika ditinjau dari perspektif gender ternyata angka kelulusan siswa perempuan lebih bagus dari pada siswa laki-laki.
9) Hasil dan Analisis :
Bahwa di Provinsi Bali secara umum masih terjadi kesenjangan gender di bidang pendidikan baik yang berkaitan dengan akses dan pemerataan, management pendidikan serta pada aspek mutu dan relevansi pendidikan.
10) Sumber :
ANALISIS JURNAL 2
1. Judul, Pengarang, Tahun :
Pengaruh Desentralisasi Pendidikan Dasar Terhadap Kualitas Pendidikan di Kabupaten Jembrana Provinsi Bali, Ujang Didi Supriyadi, 2009
2. Tema :
Siswa putus sekolah
3. Latar Belakang Masalah :
Prestasi siswa untuk berbagai bidang studi pada jenjang SD, SMP dan SMA/SMK yang tidak memperlihatkan kenaikan berarti, bahkan boleh dikatakan menurun dari tahun ke tahun.
4. Masalah :
Apakah terdapat pengaruh penerapan desentralisasi pendidikan dasar terhadap kualitas pendidikan pada 12 sekolah SMP yang mendapat dana bantuan desentralisasi pendidikan dasar di Kabupaten Jembrana.
5. Tujuan Penelitian :
Menganalisis pengaruh penerapan desentralisasi pendidikan dasar terhadap kualitas pendidikan pada 12 sekolah SMP yang mendapat dana bantuan desentralisasi pendidikan dasar di Kabupaten Jembrana.
6. Metodologi Penelitian :
Ø Data primer :
Ø Data primer :
Pengambilan data melalui kuesioner dilakukan kepada 12 SMP dengan mengisi nilai-nilai ukuran kualitas pendidikan, yaitu PSPS, PSMK, PSMS dan UAN dan melalui wawancara dilakukan kepada kepala sekolah SMP dan Dinas Pendidikan dan Pariwisata Kabupaten Jembrana yang berkaitan dengan pelaksanaan desentralisasi pendidikan dasar dan kualitas pendidikan.
Ø Data Sekunder :
Ø Data Sekunder :
Meliputi nilai (1) Persentase Siswa Putus Sekolah (PSPS), (2) Persentase Siswa Mengulang di Kelas (PSMK), (3) Persentase Siswa Melanjutkan Sekolah (PSMS), dan (4) Rata-rata Nilai UAN, sebagai variabel bebas kualitas pendidikan
> Model Penelitian :
> Model Penelitian :
Penelitian yang digunakan yaitu jenis ex post facto yang artinya suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu jika x maka y.
7. Hipotesis :
Adanya peningkatan pengaruh desentralisasi pendidikan terhadap kualitas pendidikan, input yang meliputi pendidikan kepala sekolah dan pendidikan guru telah mengalami peningkatan pada jumlah dan strata pendidikannya dan output terdiri dari lima unsur.
8. Rekomendasi dan Implikasi :
Hanya indikator Persentase Siswa Melanjutkan Sekolah (PSMS) yang memberikan perubahan peningkatan antara sebelum dan sesudah pelaksanaan program desentralisasi pendidikan.
9. Hasil dan Analisis :
10. Sumber :
ANALISIS JURNAL 3
1. Judul, Pengarang, Tahun :
Analisis Ekonomi Faktor Resiko Anak Putus Sekolah, Elfindri, 1997
2. Tema :
Siswa putus sekolah
3. Latar Belakang Masalah :
Putus sekolah yang di alami beberapa anak dalam suatu jenjang pendidikan akan menyebabkan eksternalities bagi murid lainnya pada sekolah yang sama
4. Masalah :
Berbagai informasi memperkirakan sekitar 600.000 anak di Indonesia dapat terancam putus sekolah
5. Tujuan Penelitian :
Mengetahui mereka yang pernah duduk pada salah satu tingkat pendidikan, akan tetapi pada saat surveymereka tidak terdaftar pada salah satu pendidikan formal
6. Metodologi Penelitian :
Ø Data Primer :
7. Hipotesis :
Ada pengaruh social ekonomi yang sangat menentukan kemungkinan anak tidak sekolah, drop out.
8. Rekomendasi dan Implikasi :
Selain wajib belajar pendidikan dasar di implementasikan sebaik mungkin, di perlukan usaha untuk mempermudah kelompok keluarga miskin akses terhadap sekolah formal.
9. Hasil dan Analisis :
Meningkatkan jangkauan jumlah anak asuh bagi keluarga miskin melalui peranan pihak swasta dan lembaga social yang sudah mapan keuangan nya perlu diupayakan seoptimal mungkin.
10. Sumber :
Nama : Ani Purwaningsih
Kelas : 3ea11
Npm : 10209853
Matkul : Metode Riset
Tugas ini di berikan oleh :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar