Ani Purwaningsih
3ea11
10209853
3ea11
10209853
Ketimpangan Distribusi Pendapatan
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan cara sekunder yaitu melihat sebagian data laporan dari pihak tertentu dan berasal dari browsing di internet. Populasi yang dilihat adalah rumah tangga, penarikan sampel rumah tangga dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan daerah yang terpilih untuk dijadikan sampel yang dapat mewakili populasi. Selanjutnya rumah tangga yang dijadikan sampel didasarkan strata jenis profesi/jenis peker-jaan yang dimiliki rumah tangga. Tujuan pengelompokan ini adalah mendapatkan variasi dari setiap strata yang lebih kecil daripada variasi keseluruhan populasi sehingga akan menghasilkan dugaan yang memiliki ketepatan lebih tinggi.
Indikator Distribusi Pendapatan
Indikator Distribusi Pendapatan
Koefisien Gini adalah parameter yang digunakan untuk mengukur ketimpangan distribusi pendapatan. Koefisien Gini bernilai antara 0 sampai dengan 1 yang merupakan rasio antara luas area antara kurva Lorenz dengan garis kemerataan sempurna dengan luas area di bawah kurva Lorenz seperti yang nampak pada Gambar 1. Jadi koefisien Gini yang rendah meng-indikasikan bahwa distribusi pendapatan semakin merata, sebaliknya semakin besar koefisien Gini mengindikasikan distribusi yang semakin timpang (senjang) antar kelompok penerima pendapatan. Secara ekstrim diartikan bahwa koefisien Gini sebesar 0 berarti terdapat kemerataan sempurna (setiap orang memperoleh pendapatan yang sama persis) dan koefisien Gini sebesar 1 menunjukkan ketidak-merataan sempurna (di mana satu orang memiliki/menguasai seluruh pendapatan totalnya, sementara lainnya tidak mem-peroleh pendapatan sama sekali). Sumbu horisontal mewakili jumlah populasi penerima pendapatan dan sumbu vertikal menggambarkan pendapatan yang diterima oleh masing-masing persentase penduduk (Todaro, 1981). Garis Kurva Lorenz akan berada di atas garis horisontal, bila kurva tersebut menjauh dari kurva diagonal maka tingkat ketimpangan akan semakin tinggi.
Angka Gini ini dapat ditaksir secara visual langsung dari kurva Lorenz. Semakin kecil angka ini ditunjukkan kurva lorenz yang mendekati diagonal yang berarti kecil luas area dan sebaliknya
Kurva Lorenz adalah kurva yang menggambarkan fungsi distribusi pen-dapatan kumulatif. Jika kurva Lorenz tidak diketahui, maka pengukuran ketimpangan distribusi pendapatan dapat dilakukan dengan rumus koefisien Gini yang dikembangkan oleh Gini (1912). Kurva lorenz memperlihatkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase jumlah penduduk penerima pendapatan tertentu dari total penduduk dengan persentase pendapatan yang benar benar mereka peroleh dari total pendapatan selama 1 tahun. Semakin jauh jarak kurva lorenz darii garis diagonal ( yang merupakan garis pemerataan sempurna) maka semakin timpang atau tidak merata distribusi pendapatannya
Nilai gini berada pada selang 0 sampai dengan 1. Bila nilai gini mendekati satu maka terjadi ketidakmerataan dalam pembagian pendapatan. Sedangkan semakin kecil atau mendekati nol suatu nilai gini maka semakin meratanya distribusi pendapatan aktual dan pengeluaran konsumsi. Indeks/Rasio Gini merupakan koefisien yang berkisar 0 sampai 1, yang menjelaskan kadar ketimpangan distribusi pendapatan nasional.
* Semakin kecil angka ini, semakin merata distribusi pendapatan
* Semakin besar angka ini, semakin tidak merata distribusi pendapatan
* Semakin besar angka ini, semakin tidak merata distribusi pendapatan
GC = Gini Coefficient / Rasio Gini
fi = Proporsi Jumlah Rumah Tangga dalam kelas t
Xi = Proporsi Jumlah Komulatif Rumah Tangga dalam kelas t
Yi = Proporsi Jumlah Komulatif Pendapatan dalam kelas t
Bank dunia mengklasifikasikan ketidakmerataan berdasarkan tiga lapisan:
* 40 % penduduk berpendapatan terendahè Penduduk termiskin
* 40 % penduduk berpendapatan menengah
* 20 % penduduk berpendapatan tinggi
KLASIFIKASI :
Ketimpangan Parah = distribusi pendapatannya 40 % penduduk berpendapatan rendah menikmati < 12 % pendapatan nasional
Ketimpangan Sedang = distribusi pendapatannya 40 % penduduk berpendapatan rendah menikmati 12 - 17 % pendapatan nasional
Ketimpangan Lunak (Distribusi Merata) = 40 % penduduk berpendapatan rendah menikmati > 17 % pendapatan nasionalHubungan Ketidakmerataan Pendapatan dengan Tingkat Pendapatan diuji dengan menggunakan Analisis Regresi Kuadratik (quadratic regression analysis); ketimpangan distribusi pendapatan (diukur dengan angka Indeks Gini) sebagai peubah tidak bebas (dependent variable) dan pendapatan perkapita sebagai peubah bebas (independent variable). Hubungan kedua peubah tersebut disederhanakan dalam persamaan regresi kuadratik berikut ini.
Variabel yang digunakan :
dimana:
IG = Nilai Indeks Gini distribusi pendapatan antar rumah tangga
PP = Pendapatan per kapita
α = Konstanta
β1 = Koefisien regresi terhadap peubah pendapatan per kapita
β2 = Koefisien regresi terhadap peubah pendapatan per kapita kuadrat
Dari hasil analisis regresi kuadratik (quadratic regression analysis) didapat persamaan regresi. Dari persamaan tersebut dihitung titik balik (turning point). Penghitungan titik balik dilakukan dengan menyelesaikan persamaan yang diperoleh dari turunan pertama persamaan regresi yang disamakan dengan nol.
Pustaka :
http://journal.uii.ac.id/index.php/JEP/article/viewFile/222/218
Tugas ini di berikan oleh Pak Prihantoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar