Jumat, 26 Oktober 2012

TUGAS ETIKA BISNIS 2


Ani Purwaningsih
4EA11
10209853

TUGAS SOFTSKILL 2
“ ETIKA BISNIS “


1.      ETIKA
Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral terntentu atau bagaimana kita haru mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral.

2.      ETIKA YANG KITA LAKUKAN SEHARI – HARI, ETIKA DALAM BERBISNIS SERTA CONTOHNYA

Etika yang kita lakukan sehari- hari adalah kebiasaan sehari- hari yang dilakukan dengan adanya penerapan moral untuk mengatur bagaimana manusia tersebut dapat mengetahui baik atau buruk dan tanggung jawabnya masing-masing.

Contohnya:
Ketika kita bertamu kerumah seseorang. Tentunya kita harus berpakaian yang sopan agar pemilik rumah tidak berpikir negatif tentang kita. Dapat dibayangkan jika kita bertamu dengan pakaian yang robek-robek, tentunya tuan rumah akan enggan untuk menjamu kita. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam bertamu adalah memberi salam kepada tuan rumah.

Etika berbisnis adalah  cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitrakerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah :
-          Pengendalian diri
-          Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
-          Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
-           Menciptakan persaingan yang sehat
-          Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan
-          Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan
Komisi)
-          Mampu menyatakan yang benar itu benar

3.      PENGERTIAN DAN CONTOH ETIKA TELEOLOGI DAN ETIKA DEONTOLOGY
a.      Etika teleologi
Etika teleologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat. Misalnya : mencuri sebagai etika teleology tidak dinilai baik atau buruk. berdasarkan tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu. Jika tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik.

Contoh : seorang anak mencuri untuk membiayai berobat ibunya yang sedang sakit, tindakan ini baik untuk moral kemanusian tetapi dari aspek hukum jelas tindakan ini melanggar hukum. Sehingga etika teologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu. Karena itu setiap norma dan kewajiban moral tidak bisa berlaku begitu saja dalam situasi sebagaimana dimaksudkan.

b.      Etika Deontologi
Etika Deontologi yaitu : berasal dari bahasa Yunani , “Deon“ berarti tugas dan “logos” berarti pengetahhuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibatnya atau tujuan baik dari tindakanyang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindkan itu.

Contoh : jika seseorang diberi tugas dan melaksanakanny sesuai dengan tugas maka itu dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas

v  <ahref="http://chayoy.blogspot.com/2012/06/makalah-etika-politik.html" target="_blank">Makalah Etika Politik</a>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar