Minggu, 06 November 2011

Bab 4 " Hasil dan Pembahasan"

Nama    :  Ani Purwaningsih
Kelas    :  3ea11
Npm     :  10209853




BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN




Hubungan Antara Distribusi Faktor-Faktor Pendapatan dan Distribusi Pendapatan
Faktor-faktor yang diduga memiliki keterkaitan erat dengan ketidakmerataan distribusi pendapatan, khususnya faktor-faktor internal rumah tangga adalah distribusi penguasaan lahan pertanian, distribusi pendidikan angkatan kerja rumah tangga dan distribusi pendapatan yang berasal dari kegiatan dan usaha di sektor pertanian. Kedekatan hubungan antara ketiga parameter tersebut terhadap derajat ketidakmerataan distribusi pendapatan antar rumah tangga masing-masing disajikan pada Tabel 1. Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi antara nilai Indeks Gini distribusi pendapatan dengan Indeks Gini distribusi ketiga faktor pendapatan tersebut masing-masing adalah positif dan relatif tinggi. Artinya, ketidakmerataan distribusi pendapatan rumah tangga berkaitan erat dengan ketidakmerataan distribusi penguasaan lahan pertanian, distribusi pendidikan angkatan kerja rumah tangga dan distribusi pendapatan yang berasal dari sektor pertanian. Semakin tinggi derajat ketidakmerataan distribusi masing-masing faktor pendapatan tersebut menyebabkan semakin tinggi derajat ketidakmerataan distribusi pendapatan antar rumah tangga.

Tabel 1. Nilai Koefisien Korelasi Antara Nilai Indeks Gini Derajat Ketidakmerataan
Distribusi Pendapatan Dan Indeks Gini Distribusi Beberapa Faktor Pendapatan



Pendapatan rumah tangga bersumber dari dua sektor utama, yaitu sektor pertanian dan sektor di luar pertanian. Seperti ditunjukkan di beberapa studi, pendapatan yang berasal dari sektor pertanian merupakan porsi yang dominan dari total pendapatan rumah tangga di pedesaan. Kecenderungan demikian semakin jelas terutama di daerah-daerah dimana sektor pertanian merupakan kegiatan utama perekonomian masyarakat (Rachman dan Hadimuslihat, 1988). Semakin tinggi proporsi pendapatan dari sektor pertanian, pengaruh ketidakmerataan distribusi pendapatan yang bersumber dari sektor pertanian semakin besar (Nurmanaf, 2001). Kecenderungan serupa juga ditunjukkan oleh Nurmanaf et al (2004). Sejalan dengan itu peranan lahan pertanian juga penting. Dengan asumsi bahwa semua peubah lain tetap, semakin tinggi derajat ketidakmerataan penguasaan lahan pertanian semakin tinggi derajat ketidakmerataan distribusi pendapatan yang berasal dari sektor pertanian. Sedangkan keeratan hubungan antara distribusi penguasaan lahan pertanian dengan ketidakmerataan distribusi pendapatan juga menunjukkan nilai koefisien korelasi yang tinggi. Pengaruh ketimpangan distribusi pendidikan angkatan kerja rumah tangga ditentukan antara lain oleh kesempatan kerja dan produktivitas tenaga kerja. Di wilayah dimana angkatan kerja memiliki kesempatan kerja yang tinggi pada sektor di luar pertanian, pengaruh distribusi pendidikan angkatan kerja rumah tangga terhadap ketidakmerataan distribusi pendapatan lebih tinggi.

(1)  Pengujian Bentuk Hubungan
Bentuk hubungan antara tingkat pendapatan yang diukur dengan pendapatan per kapita dengan ketidakmerataan distribusi pendapatan yang diestimasi dengan nilai Indeks Gini diuji dengan menggunakan metoda diagram penyebaran (scatter diagram). Dengan metoda ini dapat diketahui penyebaran nilai Indeks Gini dari masing-masing tingkat pendapatan, seperti ditunjukkan pada Gambar 1 berikut ini. Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa bentuk penyebaran nilai Indeks Gini distribusi pendapatan dari semua desa sebagai unit pengamatan merupakan bentuk hubungan regresi kuadrat. Secara umum dapat dikatakan bahwa hubungan kedua peubah tersebut positif atau kenaikan tingkat pendapatan diikuti kenaikan nilai Indeks Gini pada tahap awal. Selanjutnya hubungan tersebut berubah menjadi sebaliknya setelah melewati titik balik, yang diartikan bahwa hubungan menjadi negatif pada tahap akhir. Kenaikan tingkat pendapatan pada tahap akhir justru menurunkan nilai Indeks Gini. Dengan demikian kecenderungan bentuk hubungan yang diperoleh merupakan dasar pertimbangan untuk melakukan analisis selanjutnya berupa analisis regresi kuadrat.



(2)  Pengujian dengan Regresi Kuadrat
Sebagai kelanjutan dari pengujian dengan metoda diagram penyebaran, hubungan antara tingkat pendapatan dan ketidakmerataan distribusi pendapatan dilakukan pengujian regresi kuadrat. Dengan menjadikan pendapatan per kapita sebagai peubah bebas dan nilai Indeks Gini distribusi pendapatan sebagai peubah tidak bebas diperoleh persamaan regresi kuadrat seperti berikut.

GI  = 0.121767 + 0.710575 (PP) - 0.32637 (PP)2
(1.266) (3.104) (-2.615)

dimana :
GI = Nilai Indeks Gini sebagai ukuran ketidakmerataan distribusi pendapatan antar rumah tangga
(PP) = Pendapatan per kapita
R2 = 0.31926
( ) = angka dalam kurung adalah nilai t-ratio

Dari persamaan ini dapat diinterpretasikan bahwa setiap kenaikan pendapatan perkapita sebesar satu persen pada pembangunan tahap awal dengan pendapatan per kapita kurang dari Rp 1088, nilai Indeks Gini distribusi pendapatan rumah tangga akan naik sebesar 0,34 persen.

Regresi tunggal (single regression) yang dibangun merupakan hubungan dari nilai Indeks Gini distribusi pendapatan sebagai peubah tidak bebas yang merupakan fungsi dari tingkat pendapatan sebagai peubah bebas menunjukkan hubungan negatif. Hasil analisis regresi tersebut ditampilkan dalam persamaan seperti berikut :

GI        = 0.847 - 0.282 PP
(3.974) (-1.676)

dimana:
GI = nilai Indeks Gini distribusi pendapatan
PP = tingkat pendapatan (pendapatan per kapita)
R2 = 0,285
( ) = angka dalam kurung adalah nilai t-ratio

Dari persamaan regresi tunggal tersebut dapat diartikan bahwa setiap pertambahan atau kenaikan tingkat pendapatan sebesar satu persen, nilai Indeks Gini distribusi pendapatan menurun sebesar 0.28 persen


Daftar Pustaka :


Tugas ini diberikan oleh Pak Prihantoro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar